This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Kamis, 24 Oktober 2013
NIFAS FISIOLOGIS
TUGAS RESUME
KEPERAWATAN MATERNITAS II
NIFAS FISIOLOGIS
Oleh :
DWI APRIADI
10620312
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S.1)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2013
MASA NIFAS
A. Pengertian Masa Nifas
1)
Masa nifas atau masa puerperium adlah masa setelah partus selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu. (Kapita Selektas Kedokteran Jilid I : 336)
2)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil (Sinopsis Obstetri
Jilid I : 115)
3)
Puerperium adalah masa setelah melahirkan bayi (perawatan kebidanan Jilid 3 :
105)
4)
Nifas (puerperium) periode waktu atau masa dimana organ reproduksi kembali
kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan wkatu sekitar 6
minggu.(Perawatan Maternitas Edisi 2 : 225)
5)
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini sekitar 6-8 minggu
(Mochtar, Rustam, 1998)
6) Puerperium (masanifas)
atauperiodepascapersalinanumumnyaberlangsungselama 6 – 12 minggu.
7) Puerperiumadalahperiodepemulihandariperubahananatomisdanfisiologis
yang terjadiselamakehamilan.
PERUBAHAN
FISIOLOGI dan ANATOMI
Perubahanendokrin
yang terjadiselamakehamilanakanterjadisecaracepat :
1. hPL-
human Placental Lactogen serum tidak terdeteksi dalam waktu
2 hari
2. hCG-
Human Chorionic Gonadotropin tidak terdeteksi dalam waktu
10 hari pasca persalinan.
3. Kadar estrogen dan progesteron serum
menurun sejak 3 hari pasca persalinan dan mencapai nilai pra-kehamilan pada hari ke
7.
4. Nilai tersebut akan menetap bila pasien memberikan ASI
;bila tidak memberikan
ASI estradiol akan mulai meningkat dan menyebabkan pertumbuhan folikel.
5. hPr –
Human Prolactine pada pasien
yang memberikan ASI, kadar human H pr akan meningkat.
B. Periode Nifas
1.
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan.
Dalam
agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari
2.
Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu
3.
Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil / waktu persalinan ada komplikasi. Waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
C. Fisiologi Nifas
Yang
dimaksud fisiologi nifas adalah hal-hal yang terjadi dan bersifat karakteristik
dalam masa nifas artinya memberi ciri masa nifas ini adalah perubahan-perubahan
yang dianggap normal dan harus terjadi untuk memenuhi sebagian dari fungsi mas
nifas, yaitu mengembalikan keadaan seperti sebelum masa hamil.
Perubahan-perubahan
yang normal dan harus terjadi adalah :
1.
Adanya Infolusi
2.
Adanya Lochea
3.
Adanya Lactasi
1) Involusi
Involusi
adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterus
dan jalan kelahiran setelah bayi dilahirkan mencapai keadaan seperti sebelum
hamil.
1. Involusi
Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
2. Bayi
lahir setinggu pusat 1000 gram
3. Uri
lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram
4. 1
minggu pertengahan pusat simpisis 500 gram
5. 2
minggu fundus teraba diatas simpisis 350 gram
6. 6
minggu bertambah kecil 50 gram
7. 8
minggu sebesar normal 30 gram
.a.
Servic
Servic
agak terbuka seperti corong pada pasca persalinan dan konstipasi lunak. Segera
setelah melahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan kedalam cavum
uteri. Setelah 1 minggu hanya dapat dimasukkan 1 jari.
b.
Perubahan pada Endometrium
Pada
hari pertama Endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan
yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin. Setelah 3 hari permukaan
endometrium mulai teraba akibat lepasnya sel-sel dari bagian yang mengalami
degenerasi. Sebagian besar endometrium terlepas. Regenerasi endometrium terjadi
dari sisa-sisa desidua basalis yang memakan waktu 2-3 minggu.
c.
Ligamen-ligamen
Ligamen,
diafragma pelvis, serta fasia yang menegang sewaktu kehamilan dan partus
berangsur-angsur kembali seperti semula. Legamentum Rofundum dapat mengendor
sehingga pada hari ke-2 pasca persalinan harus dilakukan latihan
senam.Otot-otot dinding perut akan berinvolusi pada 6-7 minggu pasca
persalinan. Dinding vagina yang tegang akan kembali seperti sebelumnya.
Kira-kira setelah 3 minggu.
d.
Luka jalan lahir
Luka
jalan lahir seperti episiotomi yang telah di jahit, luka pada vagina dan servic
yang tidak luas akan sembuh primer
Perubahan involusi tinggi
fundus uteri danukuran uterus selama 10 hari pasca persalinan
2). Lochea
Lochea
adalah suatu istilah berasal dari bahasa Yunani lochea yang artinya kelahiran
anak. Yang dimaksud dengan lochea adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus
melalui vagina dalam masa nifas.
Lochea
dibagi dalam beberapa jenis:
a.
Lochea Rubra
1.
Berlangsung 2 hari pasca persalinan
2.
Berisi darah segar (warna merah dan hitam), sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, vernix casiosa, meconium
b.
Lochea Sanguiolenta
1.
Hari ke 5-7 pasca persalinan
2.
Darah + lendir (berwarna merah kuning)
c.
Lochea Serosa
1.
Hari ke 7-14 pasca persalinan
2.
Cairan agak kuning
d.
Lochea Alba
1.
Setelah 2 minggu pasca persalinan
2.
Cairan darah putih
3). Laktasi
Laktasi
dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Air susu ibu
ini merupakan makanan pokok bagi bayi. Makanan yang terbaik bagi bayi, makanan
yang bersifat alamiah, bagi tiap ibu yang melahirkan bayi akan tersedia makanan
bagi bayinya dari ia sendiri. Bagi ibu yang menyusui akan terlalu dekat dengan
anaknya, dan bagi si anak akan lebih merasa puas dalam pelukan ibunya, merasa
tentram, aman, hangat, akan kasih syang, ibunya. Untuk menghadapi masa laktasi
(menyusui) sejak dini kehamilan setelah terjadi perubahan-perubahan pada
kelenjar mammae yaitu :
a.
Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelanjar alvedi dan jaringan lemak bertambah
b.
Keluar cairan susu jolong dan ductus lactiferous disebut colostrum berwarna
kuning / putih susu.
c.
Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena
berdilatasi sehingga tampak jelas.
Tujuan Asuhan Masa
Nifas
Tujuan
dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :
1.
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2.
Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB,
cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.
4.
Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5.
Mendapatkan kesehatan emosi.
Peran dan Tanggung Jawab Bidan
dalam Masa Nifas
Bidan
memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum.
Adapun
peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1.
Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan
kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa
nifas.
2.
Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3.
Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4.
Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan
mampu melakukan kegiatan administrasi.
5.
Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6.
Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yang aman.
7.
Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa
dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
8.
Memberikan asuhan secara professional.
D. Kebutuhan Masa Nifas
2.
Istirahat
3
Mobilisasi (pergerakan)
4.
Eliminasi
5.
Latihan
6.
Dukungan
7.
Nutrisi
8.
Menyusui
9.Perawatan
payudara